Selasa, 10 April 2012

Catatan kecil Wisata Rohani IMCV 2012 - Part 1

Catatan kecil Wisata Rohani IMCV 2012
Oleh: Istiari Widodo

*Hari keberangkatan*

Pagi yang cerah di hari jum’at. Ya, hari ini insyaAllah diperkirakan akan cerah dengan udara yang agak hangat karena temperature maksimum akan mencapai 30 derajat. Sinar matahari sudah mulai mengintip dari balik rindangnya daun-daun pepohonan, menyapu udara sejuk yang terus menyelimuti di musim “fall” ini.

Hari ini akan jadi hari dimulainya Wisata Rohani IMCV 2012 Camp. Sayang, istri dan anak-anak ku tidak bisa ikut serta karena harus berbagi tugas di acara lain. Tapi, ini tidak boleh jadi penghalang untuk tetap menjalankan tugas mem-punggawa-i acara ini.

Teman-teman memang memintaku untuk membantu menjalankan acara kegiatan di Camp ini. Dari mulai menyusun “run-down” acara yang dibantu oleh teman-teman yang penuh dedikasi disela-sela kesibukannya masing-masing. Acara ini harus bisa berjalan dengan baik, karena sudah banyak waktu dan tenaga dari semua teman-teman yang mempersiapkannya. Baik dari team acara yang dipimpin oleh ibu Ustadzah Ade, lalu dari acara kajian rohani yang digawangi oleh Ustadz Yahya, lalu juga team konsumsi pimpinan pak Barja, plus perlengkapan dan lain-lainya. Yang lebih berat tentunya adalah pak Bambang yang ditugasi untuk mengkoordinir semuanya. “Everyone has put their contribution at their best.” Aku hanya tinggal menjalankan saja dari apa yang sudah dipersiapkan oleh semua, jadi harusnya ‘ok-ok’ aja ya, he he he…

Meski begitu, ternyata persiapan peralatan yang harus aku bawa cukup banyak juga. Dari 2 buah computer laptop, video camera, pocket camera, walky-talky, 2 handphone, portable power supply, kertas-kertas acara rundown dan daftar peserta yang akan dibagikan ke para ‘Lurah’ peserta, serta juga barang-barang pribadiku seperti sleeping bag, pakain ganti, dan lain-lain. Tidak lupa juga istriku yang juga sudah menyiapkan bekal makan siangku di lokasi camp dengan masakannya yang selalu istimewa. Semuanya aku coba masukan kedalam koper kecil (kecuali bekal makan siang dan portable power supply) sehingga koper menjadi penuh berisi, layaknya koper tukang sulap ya yang penuh peralatan aksinya, he he he…

Setelah siap, istriku mengantarkan aku sampai ke lokasi pemberangkatan, yakni masjid Westal. Disana sudah ada temen-teman yang menunggu dan mempersiapkan peralatan-peralatan lainnya yang harus dibawa ke lokasi. Hendra dan Johan sudah menyusunnya di dalam truk-nya. Setelah ditambah alat yang lainnya, akhirnya mereka berangkat lebih dulu ke lokasi.

Saat teman-teman yang berkumpul di Mesjid Westal siap, akhirnya kami pun mulai berangkat dengan iring-iringan sekitar 9 mobil. Aku dan pak Ustadz Yahya ikut dengan kendaraannya pak Eri dan bu Anis. Subhanallah, pak Eri dan bu Anis ini adalah jamaah masjid yang sangat istiqomah. Mereka berdua, yang ku kenal sejak 6 tahun lalu, adalah yang selalu setia hadir di setiap pengajian di masjid, khususnya pengajian ba’da shubuh minggu pagi. Semoga aku dan keluargaku bisa mencontoh beliau untuk bisa se-istiqomah beliau. Amien…

Sepanjang perjalanan ke lokasi di Yarra Junction, jalan yang disusuri ternyata cukup lengang. Hanya beberapa kendaraan yang berlalu bersamaan dengan perjalanan kami. Mungkin karena hari ini adalah hari libur nasional sehingga tidak banyak orang yang berada di jalan pagi ini. Tetapi jalan mulai memadat saat kami memasuki Maroondah Highway. Mungkin di sinilah orang-orang mulai melakukan perjalanan, atau di sinilah mereka mulai menyatu dalam mengambil rute perjalanannya, seperti kami juga rupanya. Sampai-sampai ada juga polisi yang merazia kendaraan yang lewat untuk dilakukan ‘breath test’, kalau-kalau ada pengendara yang masih dalam pengaruh minuman keras sebelumnya. Selain itu, ada juga di beberapa lokasi, tim dari Pemadam Kebakaran melakukan ‘fund-raising’ untuk Yayasan Kanker (Cancer) di beberapa lampu merah. Mereka berkeliling mendekati mobil-mobil sekiranya ada yang ingin menyumbangkan uangnya melaui mereka. Mirip seperti para pedagang asongan di Jakarta ya. “Mungkin memang mereka belajar dari para pedangan asongan di Indonesia ya” ujar Ustadz Yahya yang juga ikut bersama di kendaraan pak Eri. Kami semua menjadi tertawa sambil menganggukan kepala.

Jalan sudah mulai lenggang saat kami memasuki Warburton Highway. Suasana daerah pegunungan sudah mulai terasa. Sepanjang jalan, banyak daerah pertanian dengan lahan-lahan yang cukup luas. Berbukit-bukit dengan banyak pohon yang rindang. Udara segarpun juga terasa, serasa menghirup lautan oksigen yang bebas. Memasuki kota kecil Yarra Junction, banyak terdapat kendaraan-kendaraan dari luar kota, dan banyak pusat rekreasi yang dipenuhi oleh para pendatang. Sungguh, kota kecil yang biasanya sepi senyap, mendadak menjadi ramai pengunjung.

Kami pun melanjutkan perjalanan menuju Britania Park, yang tidak jauh dari kota Yarra Junction. Lokasi Camp adalah milik dari “Girl Guides”, semacam gerakan pramuka khusus untuk anak-anak perempuan. Camp seluas 10 hektar ini di lengkapi dengan 4 Lodge House dan 2 big Hall. Yang kami sewa adalah 3 Lodge House dengan kapasitas 78 tempat tidur plus hak penggunaan 2 Hall.

Bersambung .......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar